Hari Ini, Bagaimana Aku Menghabiskannya?

/
1 Comments
Sumber: google
Tak terasa ya Agustus datang. Serupa ia datang mengendap-endap, lalu menyergap erat-erat, barulah terasa kalau waktu berlalu seperti angin. Puasa pun—Alhamdulillah—sudah memasuki hari ke 16. Tak terasa yaaaa….

APA?!! Tak terasa? Banget deh. *gleeek*

Berhubung sekarang Agustus, aku ada kabar gembira nih :D

*apa hubungannya Agustus sama kabar gembira, haha*

Kabar gembiranya adalah aku akan
menggarap novel kedua. Tapiiiii, setelah lebaran usai. Untuk sekarang ini aku lagi bikin outline-nya dulu dan sudah kelar setengah. Sengaja sih aku nggak nyelesaiin cepat-cepat berhubung aku mulai menggarapnya juga setelah lebaran. Bukannya apa-apa ya, entah bagaimana, kalau aku menulis puasa-puasa bawaannya nggak fokus. Pikiranku kerap terbagi ke depan (Netbook) dan ke bawah (tebak apa?)
A.    Kaki
B.     Perut
C.     …. (up to you)

*hugs*

Ide untuk novel kedua ini sebenarnya udah lama banget. Bahkan sebelum Ketika lahir kedunia fana ini, belum nongkrong di toko-toko buku, dan belum di baca orang. Awalnya, ide ini muncul setelah sekian lama mengenal seseorang. Yah, sekalipun itu di dunia maya, tapi perkenalan kami dan segala keakraban kami sungguh berkesan untukku. Sehingga, kelak kalau aku di sodori pertanyaan, siapa inspirasi di balik novelku, maka jawabannya adalah seseorang itu *no mention*

Sesuatu yaaa. Enggak! Haha :D

Untuk tokoh utama novel kedua ini, aku sungguh terinspirasi dari dua bunga. Nama bunganya rahasia dulu ya. Yang jelas dua bunga itu mewakili banget karakter tokohku. Segala gerak-gerik mereka udah lama banget bercokol dalam kepalaku. Saat mereka tertawa, menangis, membentak, dan segala macamnya itu. Terkadang, tanganku sampai gatel pengen tumpahin setiap adegan-adegan itu.

Oya, judul di atas sebenarnya hanya akal-akalanku saja biar mau menulis postingan untuk blog, hehe. Kalimat di atas itu adalah kalimat yang kerap aku bisikan kalau semangat untuk melakukan aktivitas apa pun—termasuk menulis—layu dalam diriku. Ketika mendapati keadaan demikian, akan aku bisikan, bahkan teriakan, kalimat itu dalam diriku sampai mau melakukan sesuatu. Mau bangkit. Mau bergerak. Mau berpikir.
           
Hari ini, bagaimana aku menghabiskannya?   

Kalimat di atas terkadang bekerja cepat, terkadang pula bekerja lambat. Sekali waktu bekerja lambat sekali. Well, itu semua tergantung dari diri masing-masing. Mungkin teman-teman bisa mencoba kalau sedang malas beraktivitas.

Just info, novel kedua ini masih dalam lingkaran romance. Masih cinta-cintaan dan masih beraroma persahabatan. Sementara perbedaan novel pertama dan novel kedua ini sepertinya nggak bakal terlalu menonjol. Mungkin dari segi genre saja. Novel kedua ini aku pakai genre campuran. Remaja dan dewasa.

Aku nggak terlalu mikirin novel pertama dan kedua harus ada perbedaan gitu ya. Bagiku itu masalah nomor dua. Masalah nomor satu bagiku itu ya tujuan menulis itu sendiri. Sesungguhnya, tujuan utamaku menulis adalah mencari kebahagiaan, kedamaian, menghibur diri, dan tentu saja memberi sesuatu yang positif untuk pembaca. Sekecil apa pun itu.

Okay. Segitu aja dulu.

See you next post yaaaa :))



You may also like

1 comment: