Novel KETIKA Cetak Ulang

/
7 Comments

Punya Gue

Salam Ramadhan….
            
Lama sudah rasanya aku tidak posting tulisan di blog ini. Bukan karena sibuk atau semacamnya, tapi semata-mata karena kemalasan, wkwk. Bagaimana puasanya Kawan? Lancar? Betapa syukurnya aku—Kawan-kawan semua juga tentu saja—karena kembali bertemu dengan bulan suci ramdhan. Bulan yang berlinang-linang keberkahan.
             
By the way, bicara soal keberkahan, rasanya Allah telah memberiku salah satu berkahnya di antara sekian banyak berkah yang Dia berikan. Berkah itu berupa
kabar baik dari penerbit novelku yaitu penerbit Bukune.
            
Begini, biar aku ceritakan perihal bagaimana kabar baik itu datang dan berlangsung dalam beberapa menit—menit-menit yang memecahkan senyum di wajahku sampai lama.
            
Hari itu, tanggal 23 Juli 2012, salah satu tetanggaku mengadakan syukuran. Aku dapat undangan ke acara syukuran tersebut—sebenarnya aku paling malas pergi ke acara seperti itu dan sebagainya, namun karena yang mengadakan syukuran itu tetanggaku dan aku menghargainya, akhirnya aku memutuskan pergi.
            
Ketika detik-detik menunggu buka puasa, signal Telkomsel di tempatku mendadak hilang—sudah seringkali terjadi dalam sehari itu. Tanganku yang gatal banget pengen twitteran dan facebookan, akhirnya harus merana. Puasa itu harus sabar, bukan? Yah, aku sabar ketika signal itu tak muncul-muncul.
            
Bunyi beduk bertalu-talu dari kejauhan dan itu bertanda sudah waktunya untuk berbuka puasa. Orang-orang yang hadir di acara itu, khidmat menikmati berbagai makanan yang tersuguh di hadapannya. Aku lebih awal menikmati segelas es buah. Selepas itu, barulah aku menikmati sepiring makanan lain. Ketika tengah asyik menikmati makanan sambil mengobrol canda dengan teman-teman, ponsel di saku celanaku berdering. Lho, signalnya udah nongol?
            
Suara merdu Bruno Mars menyeruak menikam kuping.
            
Aku berhenti makan. Merogoh-rogoh saku. Menatap layar LCD sesaat dan berusaha mengenali nomor yang menelepon. Dahiku berlipat-lipat. Dalam hati aku berkata: “Lho, kalo nggak salah, inikan nomor telepon area Jakarta karena awalannya 021 ?” Seketika itu juga, aku sudah bisa menebak siapa yang menelepon. Tidak lain pasti penerbit Bukune. Namun, yang membuat aku bertanya-tanya adalah, untuk apa meneleponku? Bukannya tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi dengan novelku? Semuanya sudah kelar sedari beberapa bulan lalu, bukan? Ah, pastilah ini hal penting karena sampai menghubungiku segala. Biasanya kalau perihal naskah novel, biasanya aku akan dihubungi via email. Sungguh, pasti benar-benar penting.
            
Akhirnya, aku tekan tombol hijau sambil menjauh dari teman-temanku.
            “Halo, Assalamu’alaikum,” sapaku dengan jantung berayun-ayun. Kira-kira ada kabar apa ya?
            “Wa’alaikumusslam. Aiman?” suara merdu di seberang. Aku mengenalinya. Itu suara editor Bukune, Mbak Widyawati Oktavia.
            “Iya, benar. Ini Mbak Widya ya?” aku menebak. Suara di seberang mengiyakan. “Wah, ada apa nih Mbak?” tanyaku penasaran tingkat Nasional.
            “Ada kabar baik, Aiman,” jawab Mbak Widya.
            “Kabar baik? Kabar baik apa Mbak?” aku memotong cepat. Benar-benar tidak sabar.
            “Kabar baik untuk novel kamu karena akan cetak ulang, selamat ya….”
            Deg! Aku tertegun untuk sekian detik. Cetak ulang? Sungguh? Ini tidak bercanda kan? April Mop masih jauh diiiiiing :D
            “Cetak ulang? Yang bener Mbak?” aku ragu campur senang.
            “Iya, Aiman. Selamaaat,” katanya mantap.
            “Alhamdulillah ya Allah….” Dan mengalirlah ucapan syukur dan terima kasihku diperbincangan selanjutnya.
            
Mbak Widya mengatakan padaku agar membaca kembali novel dan melihat typo-typonya atau kesalahan ketiknya. Mereka juga tengah membacanya di Jakarta sana, agar nanti pada cetakan berikutnya typo-typo itu sudah tidak ada. Aku tunggu besok ya, Aiman, tandas Mbak Widya.
            
Sebelum meneleponku, Mbak Widya juga sempat mengirim DM di twitterku. Yah, isinya tentang kabar membahagiakan itu.
            
Begini isi DM-nya:

Dear aiman, telpmu ga aktif ya? Oh, ya, ada kbr gembira ni. Novelmu diajukan cetak ulang. Selamat ya. :)

 Pantesan nggak aktif, signal Telkomsel sempat raib sih, hehe.

Oh, ya, utk itu, aiman cek kembali novelmu ya. Kalau ada yg mau dikoreksi nanti kirimkan lwt email ya. Aku jg baca di sini. Aku tunggu bsk ya.
          Nanti dilist aja apa koreksinya dan hlm berapa. Terima kasih ya. :)

Sumpah, aku speechles banget dapat kabar itu. Berbagai rasa dalam beberapa menit itu—bahkan sampai berjam-jam berikutnya—bergerak menyerbu hatiku: rasa senang, rasa haru, rasa tidak percaya dan lain-lainnya terkocok-kocok satu di pedalaman hatiku.

Bagaimana tidak?

Novelku yang pada cetakan pertama sebanyak 7000 eksemplar itu nyaris habis terjual hanya dalam waktu kurang lebih satu setengah bulan. Ini kabar mengejutkan untukku berhubung  aku yang awalnya begitu pesimis novelku ini akan cetak ulang—meski novel-novel terbitan Bukune rata-rata cetak ulang. Tapi, sungguh, alhamdulillah banget. Syukurku terluncur tiada henti pada-Nya. Selalu.

Setelah menerima telepon itu, selera makanku sirna seketika. Dadaku buncah oleh rasa bahagia. Tidak berapa lama, aku pergi dari acara syukuran itu, berjalan setengah lari menuju rumah. Mengabarkan perihal novelku kepada keluargaku tercinta.

Bahagianya melihat senyum orang-orang tercinta terbit lebar-lebar di wajah mereka!

Untuk segenap Kawan sekalian yang punya mimpi menerbitkan buku, berusahalah tak ada henti, tak ada mati. Jangan mudah menyerah karena itu adalah mental orang-orang gagal. Dan satu yang penting: “Jangan hanya sekedar berkata INGIN, namun benar-benar niatkanlah dalam hati karena dengan begitu keinginan itu tidak hanya sekedar omongan belaka.”

Bagi Kawan sekalian yang belum mendapatkan KETIKA karena kehabisan stok di toko-toko buku, bersabarlah karena cetakan kedua akan segera hadir *kedip-kedip kelilip :D

Selamat menjalankan ibadah puasa….

Tengkyuuuuu….




You may also like

7 comments:

  1. Masih tetap ikut bahagia dengar kabar ini!
    Sekali lagi, congrats, Man!

    ReplyDelete
  2. Thanks Alvy. Aku malah nggak nyangka KETIKA bisa cetak ulang. Yaaah, you know lah, hahaha. Menurutku nih, DILEMA bakal cetak ulang juga--memang sih bukune rata2 cetak ulang. Amiiiin. Sukses untuk novelmu ya. Kapan terbit ya?

    ReplyDelete
  3. baruu tauu...
    wahh... congratulasitions yahh..
    sukses teruus dahh.. :))
    Dw.. bukunyaa koreksii itu ada yg salah ketiik! :D
    congratZ yoooww.. :))

    ReplyDelete
  4. thanks guys. Bisa cetak ulang berkat doa dan bantuan kalian semua :) *nyari tissu

    ReplyDelete
  5. #yasirul makasih, semoga nanti ketemu jodohnya aamiin :)

    ReplyDelete