Dialog Malam

/
2 Comments
Sumber: google
Jangan terlalu percaya ucapan laki-laki.”
“Tapi, tidak dirimu.”
“Jadi, kau percaya semua ucapanku? Apa pun itu? Meski sebenarnya hanyalah bualan. Omong kosong?”
“Ya. Tak terkecuali.”
“Mengapa?”
“Karena aku mencintaimu. Adakah yang lebih dari itu.”
Diam. Sam menarik selimut sampai menutupi dada yang telanjang. Dewi menggeliat.
“Emm… sebaiknya kau jangan terlalu percaya ucapanku. Aku takut.”
“Takut apa? Takut aku sakit? Takut aku terluka?”
“Kurang lebih begitu.”
Dewi terkekeh. “Memangnya kau ada niat melepas tanganku?”
“Tapi….”
“Aku percaya kau tak akan melakukan itu.”
“Jangan terlalu percaya.”
Terkekeh lagi. “Jadi, kau ada niat?”
Sam mendesah. Membuang pandangan ke luar jendela. Senyap kental.
“Kepercayaan itu mahal, Sam. Sangat mahal. Kau mau menjual kepercayaanku itu dengan niat jelekmu itu?”
Sam mengecup kening Dewi. Di pedalaman hatinya, sesuatu bergerak.



You may also like

2 comments: